Jubir Klarifikasi Ucapan Luhut Soal OTT yang Tuai Pro Kontra: Konteksnya Dorong Pencegahan

Kamis, 22 Desember 2022 | 14:35 WIB
Jubir Klarifikasi Ucapan Luhut Soal OTT yang Tuai Pro Kontra: Konteksnya Dorong Pencegahan
Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan menghadiri Peluncuran Aksi Pemcegahan Korupsi 2023-2024 yang diadakan KPK bersama sejumlah kementerian/lembaga di kawasan Jakarta Pusat, pada Selasa (20/12/2022). [Suara.com/Yaumal]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang mengatakan bahwa KPK tidak seharusnya untuk terlalu sering melakukan OTT menuai pro dan kontra.

Mantan Penyidik KPK Novel Baswedan pun ikut berkomentar menanggapi pernyataan Luhut yang dinilai kontroversial tersebut.

Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardika menilai bahwa Luhut bermaksud untuk mendorong agar upaya pencegahan dan perbaikan sistem seperti yang dilakukan KPK melalui program Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK). Ia menilai bahwa hal tersebut seharusnya dapat dilakukan lebih masif.

"Pak Luhut bicara konteksnya adalah mendorong upaya pencegahan dan perbaikan sistem seperti yang dilakukan oleh KPK juga melalui program Stranas PK yang banyak didorong oleh deputi pencegahan KPK. Upaya ini yang harus didorong lebih masif," kata dia dikutip dari Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Kamis (22/12/2022).

Baca Juga: Luhut Anggap OTT Bikin Jelek Nama Negara, Analis: Dia Sebenarnya Takut Jadi Target Berikutnya

Menurutnya, jika OTT masih banyak terjadi, maka harus gencar untuk mendorong upaya pencegahan dengan melakukan pola sistematis melalui digitalisasi, seperti e-katalog, simbara, dan perbaikan sistem integrasi IT.

"Kalau masih banyak OTT berarti upaya pencegahan kita masih harus didorong lebih cepat. Pola-pola sistematis melalui perbaikan sistem dengan digitalisasi seperti simbara, e-katalog dan perbaikan sistem integrasi IT di pelabuhan diharapkan mampu mencegah perilaku korupsi," jelasnya.

Jodi menjelaskan bahwa Luhut tidak senang melihat orang susah. Jika sistemnya diperbaiki, maka akan lebih baik lagi.

"Pada dasarnya sih juga Pak Luhut bukan orang yang senang ngelihat orang susah. Kalau bisa sistemnya diperbaiki ya itu kan lebih baik, supaya orang tidak terjerumus,' tegasnya.

Sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan meminta KPK agar tidak sering melakukan penangkapan terhadap koruptor atau OTT.

Baca Juga: Beda Pernyataan Dengan KPK, Sekjen Jokpro Diperiksa Terkait Aliran Dana Suap Hakim Sudrajad Dimyati

Menurut dia, upaya pencegahan harusnya dilakukan lebih maksimal.

"Kita kalau mau bersih-bersih amat di surga sajalah kau. Jadi KPK pun jangan pula sedikit-sedikit tangkap-tangkap. Itu enggak bagus juga, ya, lihat-lihatlah," kata Luhut saat memberikan sambutan dalam acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Tahun 2023-2024 di Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2022).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI